Manfaat Memelihara Jenggot Bagi Kesehatan

Jenggot adalah rambut yang tumbuh pada daerah dagu, pipi, dan leher pria. Rambut di daerah di atas bibir kadang juga dikelompokkan sebagai janggut, walaupun secara spesifik lebih sering disebut kumis. Ilmu yang mempelajari janggut disebut pogonologi. Sepanjang sejarah, pria berjanggut telah diasosiasikan dengan berbagai atribut seperti bijaksana, maskulin, atau berstatus tinggi, tapi kadang juga diasosiasikan sebagai kurang rapi atau eksentrik. Ternyata tidak hanya sebatas sebuah perintah agama, memelihara jenggot terbukti ilmiah dapat menyehatkan. Lebih-lebih dalam hal mencukur jenggot ini, ada unsur-unsur menentang fitrah dan menyerupai perempuan. Sebab jenggot adalah lambang kesempurnaan laki laki dan tanda yang membedakannya dengan perempuan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Dokter Daniel G. Freeman, dari University of Chicago. Ia meneliti sekelompok mahasiswi Pascasarjana tentang perasaaan mereka terhadap pria yang berjenggot. Hasilnya mereka mengatakan bahwa kehadiran jenggot membuat pria tampak lebih maskulin bagi perempuan, mandiri, canggih dan matang dibandingkan dengan laki-laki wajah dicukur bersih. Berikut adalah sejumlah alasan mengapa memelihara jenggot baik untuk kesehatan.

  • Mencegah infeksi.
    Anda tidak perlu kuatir jenggot anda akan menyebabkan infeksi bakteri, infeksi folikel rambut yang menyebabkan bintik-bintik, dan sebagainya. Justru Infeksi ini bisa lebih mengancam dari kebiasaan bercukur terlalu sering. Tidak mencukur jenggot berarti tidak ada ruam kemerahan. Menurut Dr. Martin Wade, konsultan dermatologis di London Skin and Hair Clinic, mencukur jenggot biasanya penyebab utama infeksi bakteri di sekitar jenggot. Hal ini bisa menyebabkan kemerahan akibat pisau cukur, rambut yang tidak tumbuh dan kondisi seperti folliculitis.
  • Mengurangi asma dan gejala alergi.
    Sama halnya dengan bulu hidung yang berfungsi menjadi filter, jenggot juga berfungsi sama untuk menjadi penyaring dan mencegah gejala asma serta alergi. Seperti diketahui bahwa gejala asma biasanya dipicu oleh serbuk dan debu yang ditemukan di rambut wajah atau lebih spesifik adalah sebuah cambang besar dan jika tertahan di cambang, hal itu bisa menurunkan gejala asma yang mungkin terjadi. Jenggot yang mencapai areal hidung kemungkinan menghentikan penyebab alergi naik ke hidung dan terhisap oleh paru-paru, ungkap Carol Walker, ahli kesehatan rambut dan pemilik Birmingham Trichology Centre. Secara teori, jenggot bisa menghentikan apapun yang memicu asma untuk masuk ke saluran pernapasan tetapi bentuknya harus yang besar, ujar Dr. Felix Chua, konsultan sistem pernapasan di London Clinic.
  • Mencegah kanker kulit.
    Berdasarkan hasil penelitian ilmuan di University of Southern Queensland dan dipublikasikan di jurnal Radiation Protection Dosimetry menyebutkan bahwa 90-95 persen paparan sinar UV dari matahari ke daerah wajah dapat terhalang dengan adanya jenggot. Hal ini akan memperlambat proses penuaan kulit dan menurunkan risiko kanker kulit. Seperti diketahui, matahari memiliki kandungan ultraviolet yang dapat membahayakan kesehatan kulit dan rentan terkena kanker kulit. Semakin tebal jenggot di wajah pria, semakin tinggi juga tingkat perlindungannya. Menurut Dr. Nick Lowe, dermatologis ternama di London, umumnya rambut memberikan perlindungan yang bagus untuk melawan sinar matahari. Itu sebabnya, sambung dia, wanita lebih sedikit mengalami kerusakan akibat matahari jika rambut mereka menutup leher dan sisi wajah mereka.
  • Memperlambat penuaan.
    Jenggot secara penampilan dapat membuat wajah terlihat lebih tua, tapi siapa sangka jenggot pada kenyataannya dapat menghindari penuaan kulit. Jenggot dapat membantu mengurangi gejala penuaan dan membuat wajah tetap lembap. Jenggot bisa melindungi wajah dari angin dan udara dingin yang bisa membuat kulit wajah kering. Sebagaimana rambut di wajah seringkali yang bisa membantu kulit untuk tetap muda dan dalam kondisi yang bagus. Dengan melindunginya dari angin, yang membuat kulit kering dan mengganggu penghalang kulit. Jenggot dapat membuat wajah Anda lebih hangat daripada saat Anda tidak memelihara jenggot. Jadi saat masuk musim hujan nanti, Anda tidak perlu khawatir dengan suhu rendah yang mungkin juga dapat menyebabkan penyakit.
  • Pelembap alami.
    Anda tidak perlu khawatir tentang kulit kering. Rambut menghindari angin dan udara dingin dari bagian wajah yang tertutupi, sehingga dapat membantu menghindari kekeringan. Kelenjar minyak sebaceous juga membantu menjaga kulit lembap saat Anda memelihara jenggot.
  • Membantu melawan batuk pilek.
    Jenggot yang tebal yang tumbuh di bawah dagu dan leher akan meningkatkan temperatur di leher dan membantu melawan batuk pilek, ungkap Carol Walker. Rambut adalah insulator yang menjaga Anda tetap hangat. Jenggot yang panjang dan penuh, bisa menahan udara dingin dan meningkatkan temperatur di sekitar leher yang menjadikannya bonus tambahan ketika Anda di udara dingin.
Sudah siapkah kamu mengamalkan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan mengubah penampilan menjadi berjenggot. Bukankah amalan ini tidak hanya diterapkan umat Islam saja, bahkan mereka non Islam seperti Charles Darwin, Louis Pastar, Abrahim Lincon bahkan memakai jenggot. Bagiamana dengan pria muslim yang jelas-jelas sudah menjadi perintah tidak mengamalkan sunnah tersebut.